Adab Suluk | (Menahan) Amarah

“Bersegeralah kamu dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya untuk memperoleh ampunan yang besar dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik pada waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang MENAHAN AMARAHnya dengan sabar dan memaafkan orang-orang yang menzalimi mereka. Ini adalah kebaikan yang disukai oleh Allah dari orang yang mengerjakannya…”(QS. Ali Imran 133-134)

Rasulullah Saw bersabda,” Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi Allah Ta’ala, selain menahan amarah yang kemudian ditelannya.”(HR. Tirmidzi)

Rasulullah Saw bersabda,” Sesungguhnya marah itu dari syaithan dan syaithan itu dicipta dari api, dan api itu diredam dengan air, maka apabila di antara kalian marah, berwudhulah.”(HR. Ahmad dan yang lainnya dengan sanad hasan), atau membaca ta’awudz (HR. Bukhari dan Muslim, dari Sulaiman bin Surod r.a; dalam sumber lain disebut “dari Sulaiman bin Shard r.a”), atau duduk (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dari Abu Dzar r.a), atau diam/ tidak bicara.”(HR. Ahmad)

Rasulullah Saw bersabda,”Orang yang kuat itu bukanlah orang yang menang berkelahi, tetapi orang yang kuat ialah yang dapat menguasai dirinya di waktu marah.”(HR. Bukhari)

Imam Ali bin Abi Thalib k.w berkata,”Sedikit marah sudah terlalu banyak dalam menyusahkan jiwa dan akal.”

Imam Al-Ghazali berkata,”Sabar adalah menerima dengan lapang dada hal-hal yang menyakitkan dan menyusahkan serta menahan amarah atas perlakuan kasar. Barangsiapa mengeluh bila diperlakukan buruk oleh orang lain, maka hal itu menunjukkan masih buruknya akhlak orang tersebut, karena akhlak yang mulia sesungguhnya adalah menerima secara lapang dada semua bentuk perlakuan yang menyakitkan.”

Hasan Al-Bashri berkata,”Seorang hamba tidak akan meneguk satu tegukan yang lebih besar daripada bermurah hati (sabar) saat marah dan bersabar saat ditimpa musibah.”(Al-Istiqamah, 2/272)

Luqman Hakim berkata kepada anaknya : “Hai anakku, kuasailah dirimu ketika sedang marah, agar kamu tidak menjadi kayu bakar dari neraka Jahanam” dan “Tidak ada perbuatan yang lebih berat daripada menahan amarah.”[]

Tentang 710.YP

♡ Notes. Excerpts. Islamic. Tashawwuf. Sufism ♡ Living with [Chronic blood cancer- CML type] + [Cardiac arrhythmia] + [Bronchial asthma] + [CIPN-related Chronic Pain] ♡ "Tidak terlibat terlalu jauh di dunia ramai"♡ Pain, teaches you faster, quicker, harder than “beautiful” experiences ♡
Pos ini dipublikasikan di Adab Suluk, akhlaq demi Cinta, Cinta, Ekspresi cinta, Hadits, Hasan Al-Bashri, Qalb, Rasulullah Saw, Suluk, Tata Cara Suluk, taubat, tazkiyatunnafs dan tag , , , , , , , , , , . Tandai permalink.